TUGAS
PROYEK
(MENYUSUN
TEKS TANGGAPAN KRITIS)
(DISUSUN
SEBAGAI TUGAS INDIVIDU BIMBINGAN BAHASA INDONESIA)
di susun oleh
Nama : Via OktantriKelas : IXB
No.absen : 28
SMP NEGERI 1 SALAMAN
Jl.Pangeran
Diponegoro, Salaman, Kab.Magelang, Jawa Tengah, KP.56162
Telp.(0293)335206,
e-mail : spenasal_mgl@yahoo.com
MENYUSUN TEKS EKSEMPLUM BERBASES PROYEK
No.
|
Jenis Informasi
|
Keterangan
|
1
|
Nama
siswa
|
Via
Oktantri
|
2
|
Kelas
|
IX-B
|
3
|
Judul/Topik
Proyek
|
Penyusunan
teks tanggapan kritis dengan topik budaya
K-Pop di kalangan remaja
|
4
|
Jenis
Tugas
|
Tugas
mandiri
|
5
|
Sumber
Bahan
|
Internet
|
6
|
Cara
Pengumpulan Bahan
|
Browsing
|
7
|
Cara
Analisis Bahan
|
Pengolahan
data/fakta/informasi menjadi pernyataan verbal berupa :
|
8
|
Wujud
Hasil Analisis
|
Pengaruh Budaya K-Pop Terhadap Generasi Muda atau Remaja Indonesia Orientasi
Korean
Wave atau Hallyu, Gelombang Korea adalah sebuah istilah yang menjurus pada popularitas budaya pop
Korea di luar negeri. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara
tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea. Genre Korean
wave berkisar dari film, drama televisi, dan musik pop (K-pop). Perkembangan
yang sangat pesat dialami oleh industri budaya Korea melalui produk tayangan
drama televisi, film, dan musik menjadikannya suatu fenomena yang menarik
perhatian masyarakat luas sehingga di implementasikan sebagai budaya
internasional yang berusaha di ciptakan oleh
korea selatan untuk pelaksanaan soft diplomacy nya yang mampu
membangun citra Korea Selatan dan mendukung peningkatan posisi Korea Selatan
di forum internasional secara umum. Korea Selatan telah berkembang menjadi
salah satu negara paling makmur di Asia yang ditandai dengan perekonomian
Korea Selatan kini terbesar ketiga di Asia dan ke-13 di dunia.
Deskripsi teks
Indonesia
termasuk negara yang sedang terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat di
televisi, majalah dan juga internet di Indonesia yang sekarang berlomba-lomba
untuk menayangkan atau menginformasikan seputar berita-berita korea. Di
televisi bahkan sudah banyak menayangkan tayangan-tayangan hiburan setiap
harinya yang berhubungan dengan Korea, misalnya film, drama serial, musik,
dan infotaiment tentang Korea. Tidak dapat di pungkiri bahwa televisi menjadi
sarana utama bagi masyarakat Indonesia
untuk mendapatkan informasi mengenai segala sesuatu yang berbau korea,
tidak hanya itu majalah atau tabloid bahkan koran sebagai media massa di
Indonesia juga menuliskan tentang berita seputar korea dan para remaja juga
bisa melihat dan mendapatkan video-video film bahkan musik serta
informasi-informasi tentang budaya korea melalui media elektronik ini. Pada
dasarnya, globalisasi budaya Korea tersebut tak bisa dilepaskan dari peran
media. Media membawa nilai-nilai budaya Korea ke luar negeri dan menjadi
salah satu penunjang utama berhasilnya gerakan hallyu atau globalisasi budaya
Korea di dunia internasional. Media yang banyak berperan dalam persebaran
nilai-nilai budaya Korea pada mulanya adalah televisi, yang menayangkan
drama-drama Korea. Populernya K-drama membuat rasa ketertarikan masyarakat Indonesia
terhadap budaya Korea meningkat. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa
pemeran drama Korea juga berprofesi sebagai penyanyi, sehingga menjadi idol
bagi masyarakat Indonesia. Contohnya drama Korea Athena yang melibatkan
boyband Super Junior, atau drama Korea berjudul Full House menjadikan Rain
yang juga sebagai penyanyi, memperkenalkan musik Korea di Indonesia. Sehingga
membuat musik Korea marak menjajal Indonesia. Korean pop atau K-pop mulai
masuk dan berkembang dalam dunia musik Indonesia. Terinspirasi dengan boys
band dan girls band Korea, lahirlah banyak boys band dan girls band
Indonesia, diantaranya Sm*sh, Max 5, 7 Icons atau pun Cherrybelle.
Acara-acara televisi pun sudah menayangkan program acaranya dengan kesan
Korea. Tentunya ini bukan hal yang seluruhnya buruk karena rasa ketertarikan
dapat memberikan nilai yang positif pada hubungan antar negara, namun harus
diperhatikan lagi bahwa ketertarikan ini menyebabkan masyarakat, terutama
kalangan muda lebih tertarik dengan budaya Korea dari pada budaya Indonesia
sendiri. Pengaruh kebudayaan Korea yang disebarkan melalui media massa sudah
merasuk di berbagai segi kehidupan masyarakat Indonesia. Media massa lah yang
paling berperan memberikan akses mudah untuk menikmati segala sesuatu yang
berbau Korea.
Sebenarnya
kita sedang terjajah dengan kejayaan Korean Pop Culture di Indonesia.
Gelombang Hallyu yang sangat besar di Indonesia menjadi pemacu semangat yang
nyata untuk melakukan perubahan khususnya bagi para remaja. Korean Wave pada
dasarnya sangat menarik untuk dipelajari dan menginspirasi dengan segala
kemodernannnya, ada semangat untuk jauh mempelajari tentang kebudayaan modern
tersebut, tetapi semangat tersebut haruslah tidak membuat kita sampai
meninggalkan budaya tradisional didalamnya. Hal tersebut menjadi menarik
untuk dipelajari untuk para remaja di Indonesia, bahwa ketika kita sedang
terpengaruh dengan kebudayaan lain yang masuk, kita punya filter yaitu
kebudayaan sendiri, supaya antara tradisi dan modenitas dapat berjalan
serasi, selaras, dan seimbang. Pada akhirnya, kejayaan Korean Pop Culture di
Indonesia haruslah dapat menginspirasi kita semua untuk memajukan dan berjaya
dengan Indonesian Pop Culture. Tanpa melupakan bahkan meninggalkan kebudayaan
Indonesia milik diri kita sendiri.
Dalam
perkembangannya Korean Wave khususnya mengenai Korean Pop (K-POP) di
Indonesia ini sendiri, banyak terdapat dampak-dampak yang membuat bangsa ini
menjadi lebih maju, namun ada juga dampak yang membuat bangsa ini menjadi
miskin budaya asli atau dengan kata lain melupakan budayanya sendiri.
Korean Pop
yang masuk ke Indonesia membawa beberapa dampak positif bagi generasi muda
saat ini, diantaranya seperti kecintaan masyarakat
pada musik semakin tinggi, bakat-bakat
yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau diekspresikan, mempererat
hubungan antara Indonesia dan Korea, banyak remaja yang tertarik untuk mempelajari
budaya dan bahasa Korea, mempermodern jenis musik di Indonesia.
Akan tetapi, disisi lain budaya K-Pop ini juga mendatangkan
damapk negatif bagi remaja Indonesia.Beberapa dampak negative dari Korean Pop
yaitu mengurangi rasa
cinta terhadap musik Indonesia seperti melayu dan dangdut, musik asli
Indonesia lama kelamaan akan hilang, membuat pergeseran budaya lokal, tercampurnya
kebudayaan dalam negeri dan luar negeri, serta lebih menyukai budaya Korea
daripada budaya asli Indonesia yang bersifat monoton.
Seperti yang disebutkan dalam dampak positif dari Korean Wave. Masuknya
kebudayaan Korea ke Indonesia bukan saja dalam rangka mengembangkan industri
hiburan Negara mereka, tetapi juga hal ini dapat digunakan sebagai alat kerja
sama dan usaha menjalin hubungan baik antar kedua Negara tersebut.
Penegasan
ulang
Korean
Wave atau Gelombang Korea ini
belakangan mulai masuk dan berkembang di Indonesia. Demam Korea ini sangat
digandrungi oleh masyarakat Indonesia dari kalangan remaja sampai orang
dewasa. Dari mulai drama korea, film, KPOP, dan lain-lain nya. Artis-artis
Korea yang menarik perhatian dari segi fisik nya dapat membuat masyarakat
Indonesia sangat mengagumi mereka. Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia
menjadi lebih tertarik terhadap kebudayaan Korea, dan hal yang ditakuti
adalah lunturnya kebudayaan Indonesia sendiri. Sebagai bangsa Indonesia yang
baik, kita harus dapat memilah-milah atau memfilter Dampak-dampak yang
diakibatan oleh Korean Wave dampak
positif yang dapat kita ambil. Dan dampak negatif yang harus kita hindari.
|
9
|
Cara
Pelaporan
|
Ketik
dan publikasi
|
10
|
Jadwal
Pelaksanaan
|
Tiga
Minggu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar